Selasa, 18 Agustus 2009

Krupuk sehat

Krupuk Sehat dengan Bahan-Bahan Baku dan Pewarna Alami

Krupuk adalah makanan ringan yang begitu dekat dengan masyarakat. Selain harga yang mudah dijangkau, juga dapat dijadikan sebagai teman saat makan, santai, ataupun di waktu kumpul dengan teman-teman. Yang menjadi permasalahan adalah tidak semua krupuk dibuat dengan bahan-bahan alami. Penggunaan bahan alami tentu lebih menyehatkan dibandingkan dengan bahan tak alami.

Tepung tapioka, ketumbar, kunyit, garam, bawang putih, air kapur dan minyak goreng adalah bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan krupuk. Sedangkan warna yang digunakan dalam pembuatan krupuk ini adalah campuran dari air kapur dengan konsentrasi yang kecil dan ekstrak kunyit sehingga warna yang dihasilkan antara percampuran kedua bahan tersebut adalah merah. Warna kuning dari kunyit dan air kapur adalah basa sehingga warna menjadi merah kemudian dimasukkan dalam adonan.

Perubahan warna kerupuk berhubungan dengan reaksi pencoklatan yang terjadi selama penggorengan. Reaksi non enzimatik yang terjadi berdampak langsung terhadap warna kerupuk yang dihasilkan proses pencoklatan yang disebabkan oleh panas disebut browning non enzimatis di mana warna yang ditimbulkan disebabkan reaksi antara gula dan asam amina yang dikenal dengan reaksi Maillard. Hasil reaksi tersebut menghasilkan bahan berwarna coklat, yang sering dikehendaki atau kadang-kadang menjadi pertanda penurunan mutu.

Pada bagian lain, dengan penambahan bahan-bahan yang mengandung antioksidan seperti kunyit dan bawang putih dapat menghambat proses oksidasi atau menghentikan reaksi berantai pada radikal bebas dari lemak yang mengalami oksidasi, karena energi dalam persenyawaan aktif ditampung oleh antioksidan sehingga krupuk yang dihasilkan adalah krupuk yang benar-benar menyehatkan.

Berdasarkan data yang kami peroleh dengan mengujikan kepada 11 panelis, mereka cenderung lebih suka dengan warna dan rasa yang terdapat pada krupuk dengan nilai prosentase masing-masing 28% dan 64%. Selain warna cokelat yang ditimbulkan dari proses browning, panelis juga suka dengan warna yang dihasilkan oleh penambahan Ekstrak Kunyit Air Kapur (EKAK). Yang suka dengan rasa beralasan bahwa rasa ketumbar dan Ekstrak Kunyit Air Kapur (EKAK) yang terdapat pada krupuk memberikan nilai tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar dengan sopan,,
terima kasih